Akhlak Mulia yang Menjadi Perhiasan Berharga

Selasa, 23 Februari 2016



Secercah untaian kata mengiringi nada-nada 
Meliuk lirih pada melodi yang menyuara
Mendadak terhentak hati ini untuk berhenti berdetak
Terpesona oleh sebuah keindahan ciptaan-Nya
Dalam khayalan melukiskan kesempurnaan
Wanita yang mulia pertama ketika nampak aura ia
Berseri penuh wangi aroma surga di dunia
Tak akan ada yang mampu menandingi jiwa tegar dalam iman
Menggenggam selalu tasbihnya di telapak tangan
Mulut manisnya yang basah akan dzikr kepada Sang penentram jiwa
Tak sedikitpun raganya menyentuk pada kemungkaran
Kain panjang yang senantiasa menjauhkannya dari para bedebah murka
Yang selalu menjerat segalanya pada zaman tanpa hukum adanya
Namun ia tegar akan setiap ujian yang bertubi-tubi menghampiri
Hanya cukup dengan keyakinan yang besar ia pasrahkan
Kepada Sang pemilik sah seluruh alam raya ini
Tersimpuh patuh  tak terlupakannya pada sepertiga malam 
Mencurahkan seluruh bait-bait doa selama hidupnya
Hingga menetes butiran air matanya ketika mengingat dosa yang membalutnya
Padahal dalam setiap derap kaki ia melangkah hanya untuk memenuhi perintah-Nya
Namun bagi ia tetap masih saja hina di hadapan-Nya
Duhai wanita perhiasan dunia...

0 komentar:

Posting Komentar