Sajak Puisi Ella

Sabtu, 16 Januari 2016

Harapan Anak Penanti Asa

 

Tuhan hadirkan hembusan nafas pada dikau
Duhai insan yang nasibnya tak pernah dihirau
Pada denting jam menjadi penantian ketika kemarau
Kala itu rindumu tak bertuah menjadi penghalau
Lagi-lagi langit dan bumi berubah menjadi kacau
Anak-anak tanpa dosa dihinakan dengan tawa gurau
Hati tak gentar menahan air mata mengalir dalam payau
Hanya dikiranya pikirkan ternak kesayangan kerbau
Tuk banggakan Ayah-Ibu nan jauh di sana
Dini hari dikau terperanjat dalam hening ia
Kawan dan lawan hanya terukir di luar kepala
Mengenang jalan yang ditempuh sekian lama
Jenjang tangga bertingkat menaiki setiap langkah pula
Sungguh apalah dikata satu-dua usaha tanpa doa
Hanya banting tulang penuh keluh kesahnya
Namun sia-sia jikalau tak diiringi rangkaian doa
Malang nasib insan tanpa orang tuanya
Yatim piatu sendiri tanpa tawa bahagia

0 komentar:

Posting Komentar