Introspeksi dalam jiwa

Sabtu, 29 Agustus 2015


Renungi diri

Menikmati setiap detik hembusan nafas ini
Mensyukuri setiao rahmat yang tak dapat tertandingi
Merenungi butir-butir hitam di atas putih dalam bumi
Mencoba tenang diiringi senyuman tanpa henti

Inilah fatamorgana dunia
Seisinya yang penuh tantangan tiada tara
Tak kunjung puas tatkala terlena
Padahal keyakinan itu terlihat nyata
Sungguhlah merugi bagi mereka
Yang hanya menikmati dunia sementara

Kemudian apalagi yang perlu dipertahankan
Jikalau hening malam tak dimanfaatkan
Tatkala muncul kesempatan  
hanya diumbar juga diacuhkan

Coba kembali memutar otak
Berapa banyak nikmat-Nya yang sia-sia
Berapa kali mengingatnya 
Berapa kali melupakannya
Sebandingkah?


Sajak Dibalik Nusantara

Kamis, 27 Agustus 2015

Dalam Bingkai Bumi Pertiwi


Semilir sejuk bayu melambai-lambai
Hiruk pikuk kicau burung membelai
Melenyapkan senja jingga di ufuk sana
Embun pagi perlahan meresap memasuki akar
Menyihir bunga kuncup jadi mekar
Ku merenung tentang tanah kelahiranku
Begitu menakjubkan tatkala ku resapi
Akan kaya rayanya negeri ini
Bak ukiran permata diantara permadani
Hiasi Sabang sampai merauke yang terbentang
Hutan, gunung, sawah, lautan
Simpanan kekayaan
Tersorot jajaran pulau yang menggugah kalbu
Melukiskan kembali pesona langit biru
Melahirkan beragam budaya menjadi satu
Tak hentinya menorehkan karya baru
Tuk wujudkan mimpi-mimpi tanpa ragu
Teringatku akan serangkai kisah nenek
Sempat getarkan hati melebur piluku
Perihal tanah airku yang dahulu menjadi rebutan
Oleh mereka sang angkara murka
Berambisi tuk kuasai negeri ini
Negeri yang gemah ripah loh jinawi
banyak orang bersua tanah ini tanah surga
Tongkat, kayu, batu jadi penghidupan
Sebab itu para pajuang negeri terus bertekad
Mempertahankan negeri ini meski nyawa jadi taruhan
Untuk meneriakkan satu kata MERDEKA demi masa depan
Hingga Indonesia raya tetap dalam genggaman